Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JTETI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada berdiri sejak tahun 1963, dengan nama Bagian Teknik Mesin dan Listrik. Sebutan “Jurusan” (menggantikan “Bagian”) mulai digunakan pada tahun 1980 mengikuti PP No. 5 tahun 1980, sedangkan nama “Teknik Elektro” (menggantikan nama “Listrik”), mulai digunakan tahun 1983 untuk menyesuaikan dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0174/0/1983 tentang Penataan Jurusan pada Fakultas di Lingkungan Universitas/Institut Negeri.
Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 2006, Jurusan Teknik Elektro mengusulkan pembukaan program studi S1 Teknologi Informasi (TI). Dengan dibukanya Program Studi Teknologi Informasi pada tahun 2010, maka nama Jurusan Teknik Elektro berubah menjadi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JTETI).
JTETI berada dalam lingkungan Fakultas Teknik UGM bersama dengan 7 jurusan lainnya. Kampus JTETI berada di kompleks kampus FT UGM yang berlokasi di Jalan Grafika, dan terletak di sisi selatan Kantor Pusat FT UGM. Dengan total jumlah mahasiswa sekitar 1200 orang dan dosen 66 orang (tahun 2010), JTETI adalah salah satu jurusan yang paling besar di lingkungan FT UGM.
Mulai tahun 2016, penamaan Jurusan diganti menjadi Departemen sehingga nama Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JTETI) berubah menjadi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI).
Sebagai lembaga yang menggeluti pengembangan ilmu di bidang keteknikelektroan’ DTETI memandang teknik elektro dari tiga dimensi yang saling beririsan, yaitu:
1. Dimensi energi, khususnya energi listrik. Dalam lingkup ini teknik elektro berurusan dengan 3 hal: bagaimana energi dibangkitkan dalam mesin-mesin listrik, bagaimana energi disalurkan lewat kabel transmisi dan distribusi, serta bagaimana energi itu digunakan untuk pemakaian langsung. Khasanah pengetahuan tentang 3 hal ini dahulu disebut Listrik Arus Kuat, sekarang dinamakan Teknik Energi Listrik.
2. Dimensi isyarat. Isyarat adalah perubahan yang terdapat dalam suatu objek sebagaimana dihayati oleh pengamat di luar objek itu. Isyarat dengan mudah dapat diwujudkan dan diolah, dalam bentuk elektris, dan khasanah pengetahuan tentang hal itu disebut Teknik Keisyaratan Elektris.
3. Dimensi informasi. Dimensi informasi bidang teknik elektro secara khas dijumpai dalam peralatan elektronis yang disebut komputer. Perangkat kegiatan studi dalam dimensi ini sering disebut Teknik Komputer dan Teknik Informatika.
Pengembangan keilmuan dalam dimensi-dimensi tersebut dilakukan melalui berbagai program pendidikan dan penelitian. Dalam bidang pendidikan, program S1 dikembangkan dengan penekanan kepada penguasaan standar dan praktek-praktek terbaik (best practices) agar lulusannya dapat memasuki sektor industri dengan bekal yang mantap untuk mengembangkan diri.
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi juga memiliki program-program pendidikan pada jenjang pascasarjana. Program S2 memberikan dasar yang kuat untuk bisa melakukan analisis dan problem solving secara lebih komprehensif. Dalam perkembangannya, demi memenuhi kebutuhan yang lebih bersifat terapan, maka JTETI membuka tiga minat studi pada program S2 (Program Magister) yang berorientasi profesi. Pada jenjang yang lebih tinggi, program doktoral (S3) di JTETI bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang bersifat state of art.
Dalam hal riset, dosen-dosen JTETI banyak melakukan riset terapan yang berorientasi pada penyelesaian masalah-masalah nyata. Beberapa riset dilaksanakan melalui kerjasama dengan industri dan institusi pemerintah, misalnya melalui skema Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS). Selain hasil riset, pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dimanfaatkan juga untuk memberikan konsultansi kepada pihak-pihak yang memerlukan.
Masih banyak hal lain yang telah dilakukan oleh JTETI sampai dengan saat ini. Dengan senantiasa meningkatkan kualitas proses pembelajaran, riset, sarana dan fasilitas, serta SDMnya, JTETI siap melangkah ke depan dan berkontribusi membangun bangsa.