Pada Sabtu (20/7) lalu, Keluarga Alumni Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM (KATETIGAMA) menyelenggarakan sesi sharing bertajuk "Bank as a Marketplace". Acara ini menghadirkan Dr. Arianto Muditomo, S.T., S.Akun., M.M., CIFM, yang merupakan alumnus Teknik Elektro UGM angkatan 1990 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional.
Acara sharing alumni ini dibuka dengan sambutan dari ketua KATETIGAMA, yang menyampaikan tujuan pelaksanaan sharing alumni ini adalah untuk berbagi ilmu antara mahasiswa DTETI dan alumni, serta membuka peluang kerjasama baik antar alumni maupun antara alumni dan mahasiswa. Ketua KATETIGAMA juga mengumumkan bahwa sesi sharing alumni ini akan rutin diselenggarakan setiap bulan.
Dalam sesi yang diadakan secara daring ini, Dr. Arianto, yang akrab disapa Didiet, membagikan pengetahuan dan wawasan mengenai transformasi perbankan tradisional menjadi pasar digital melalui Open Banking.
Dr. Arianto mengawali pemaparannya dengan menjelaskan perubahan lanskap perbankan yang kini semakin terdigitalisasi, terutama dipercepat oleh pandemi COVID-19. Ia mengutip pernyataan Bill Gates, "Banking is necessary; banks are not," yang menekankan pentingnya adaptasi bank terhadap teknologi baru.
Lebih lanjut, Dr. Arianto menguraikan model bisnis platform yang dapat diadopsi oleh bank, mirip dengan perusahaan seperti Uber, Facebook, dan Airbnb. Bank dapat berkembang dengan menghubungkan langsung berbagai kelompok pelanggan untuk memungkinkan transaksi tanpa memiliki produk atau layanan.
Jenis model bisnis platform yang dijelaskan meliputi:
- Marketplace: Menghubungkan produsen dengan konsumen.
- Jaringan Sosial dan Konten: Memfasilitasi komunikasi dan menghubungkan pengguna dengan pengiklan dan penyedia konten.
- Platform Pembayaran: Memungkinkan transaksi antara pengguna dan pedagang.
- Sistem Operasi: Menghubungkan pengguna dengan aplikasi perangkat lunak.
Dr. Arianto juga membahas evolusi perbankan menjadi 'Living Bank', di mana bank menawarkan produk mereka melalui platform pihak ketiga, menggunakan API untuk integrasi produk dan data, serta menciptakan ekosistem di sekitar peristiwa penting dalam kehidupan.
Ia menyoroti empat pilihan strategis yang dapat diambil oleh bank:
- Penyedia Layanan Lengkap: Menawarkan berbagai layanan dengan integrasi API minimal.
- Pemasok: Fokus pada kekuatan produk dan integrasi dengan platform pihak ketiga.
- Antarmuka: Menjaga interaksi pelanggan tetapi tidak menyediakan produk perbankan milik sendiri.
- Utilitas: Berhenti menyediakan antarmuka pengguna dan produk perbankan.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang, Dr. Arianto menekankan pentingnya akses terbatas pada data yang dibagikan dan memungkinkan pihak ketiga mengakses data perbankan publik. Ekosistem perbankan khusus juga dibahas, mencakup layanan untuk pesantren, lembaga pendidikan, haji dan umrah, manajemen ZISWAF, produk halal, dan rumah sakit. Setiap ekosistem ini memiliki produk dan layanan perbankan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka.
Sesi sharing ini diakhiri dengan ajakan dari Dr. Arianto untuk merangkul model Bank-as-a-Marketplace. Ia mengajak semua peserta untuk memanfaatkan strategi dan peluang yang dijelaskan guna tetap relevan dan kompetitif dalam lanskap keuangan yang terus berkembang. Dengan acara seperti ini, KATETIGAMA terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan pengetahuan dan membuka jalan bagi kolaborasi yang bermanfaat bagi seluruh anggotanya.
Download Materi Sharing Alumni klik disini